manusia hanya mampu untuk belajar dari pengalaman serta belajar memahami tanda-tanda dari alam itu sendiri yang memberikan isyarat bahwa akan terjadinya sebuah bencana dengan tujuan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa disaat bencana alam itu benar-benar terjadi
Negeri kita merupakan anugrah terindah dari Tuhan Yang Maha Kuasa
negeri yang subur makmur gemah ripah loh jinawi,terkenal akan sebutan tanah syurga atau zamrud nya khatulistiwa bahkan ada istilah yang menyebut Indonesia sebagai "Surga kecil yang Jatuh Kebumi"istilah-istilah itulah yang melekat di benak masyarakat dunia menggambarkan keindahan dan pesona yang di miliki Indonesia.
Dari sekian banyak sebutan yang menggambarkan kesuburan kelokan dan keindahan bumi Nusantara negeri kita juga di kenal dengan istilah"Ring Of Fire" yang berarti negeri kita tercinta ini berada dalam gugusan gunung-gunung berapi aktip yang sewaktu-waktu siap untuk memuntahkan isi perutnya ke atas permukaan bumi.
Dengan tidak bermaksud bangga dengan kejadian pilu atau membuka cerita duka masalau yang pernah menimpa negeri kita Namun tulisan ini dibuat sebagai pengingat bagi kita generasi muda saat ini dan generasi yang akan datang agar selalu waspada bahwa bencana alam yang tidak di harapkan kapan pun bisa saja terjadi dan kita belajar untuk & berusaha untuk meminimalisir korban yang jatuh.
Beberapa kali bencana alam pernah terjadi di negeri kita dengan dampak yang mampu mengguncang dunia baik yang terjadi di jaman Pramodern atau di jaman Modern dari sekian banyak bencana tersebut beberapa diantaranya adalah
Bencana letusan Gunung Toba di sumatra utara yang kini menyisakan danau Toba.
selain itu pernah juga terjadi bencana Letusan Gunung Tambora
gunung berapi yang terletak di pulau Sumbawa dan masuk kedalam wilayah kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima
serta letusan gunung Krakatau pada tanggal 26-27 augustus 1883
Bencana Letusan Gunung Krakatau 26-27 Agustus 1883
Saya masih teringat saat almarhum kakek belasan tahun lalu bercerita tentang sebuah bencana dahsyat yang pernah menimpa tanah kelahiran ku di pesisir barat Provinsi Banten tepatnya di sekitar teluk Lada.
Kakek dengan antusias menceritakan bagai mana kakeknya dulu selamat dari sapuan air laut setinggi pohon kelapa menghempas pedesaan dengan cara memancat pohon aren.
Dengan wajah serius lakek berkisah dimana air laut tiba-tiba surut seolah ditelan bumi
ramai-ramai orang pergi kepantai mengambil ikan yang terdampar sebanyak mungkin
Namun tiba-tiba bumi berguncang diiringi letusan dahayat dari arah tengah lautan seperti suara Ribuan kali dentuman meriam yang di tembakan secara bersamaaan.
seiring dengan gemuruh dan dentuman tersebut mendorong air laut yang tadinya surut menerjang apa saja yang di laluinya
ratusan bahkan ribuan orang tersapu air laut
sementara di langit abu vulkanik dan bebaatuan dengan suhu menyala beterbangan menghujani kampung lebih dari sehari
gelap gulita seolah matahari tenggelam menyelimuti desa yang telah luluh lantak tersapu Tsunami.
ramai-ramai orang pergi kepantai mengambil ikan yang terdampar sebanyak mungkin
Namun tiba-tiba bumi berguncang diiringi letusan dahayat dari arah tengah lautan seperti suara Ribuan kali dentuman meriam yang di tembakan secara bersamaaan.
seiring dengan gemuruh dan dentuman tersebut mendorong air laut yang tadinya surut menerjang apa saja yang di laluinya
ratusan bahkan ribuan orang tersapu air laut
sementara di langit abu vulkanik dan bebaatuan dengan suhu menyala beterbangan menghujani kampung lebih dari sehari
gelap gulita seolah matahari tenggelam menyelimuti desa yang telah luluh lantak tersapu Tsunami.
Belasan tahun lalu saya masih ragu apakah cerita kakek benar adanya atau hanya sekedar dongeng dan karangan semata untuk menakuti saya agar tidak selalu ingin main di pantai dan berbuat nakal.
Kini baru saya sadar bahwa tanah kelahiranku merupakan saksi bisu bagaimana alam menunjukan aktifitasnya dan manusia tak mampu berbuat apa-apa.
Rakata gunung yang sering kakek sebut dalam ceritanya tentang sebuah bencana maha dahsyat gunung itulah yang kita kenal dengan nama Krakatau.
Gunung krakatu adalah gunung api aktip yang terletak di selat Sunda antara pulau Sumatra dan pulau Jawa dan masuk kedalam wilayah provinsi Lampung.
Letusan gunung krakatau adalah sebuah bencana alam dengan efek ledakan setara dengan belasan ribu kali kekuatan bom atom yang di jatuhkan Amerika serikat di kota Nagasaki dan Hirosima Jepang 70 tahun lalu
Abu vulkanik dari letusan gunung krakatau bahkan menyelimuti atmosfe bumi dan mengakibatkan perubahan suhu di belahan bumi
material abu vulkanik dan batu apung sebanyak 18,000 meter kubik di muntahkan dari dalam perut bumi efek dari ledakan gunung tersebut
Bertebaran benda-benda keras yang di terbangkan jatuh sebagian besar pulau Jawa Sumatra bahkan sampai ke Srilangka Pakistan Selandia Baru Australia dan ada juga yang sampai ke Afrika
Dampak letusan gunung krakatau juga longsoran bawah laut menyebabkan Tsunami setinggi 40 meter menyapu apa saja yang di laluinya
bahkan dampak Tsunami merambat sampai ke Pantai Hawaii,pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung arab.
Letusan gunung krakatau adalah sebuah bencana alam dengan efek ledakan setara dengan belasan ribu kali kekuatan bom atom yang di jatuhkan Amerika serikat di kota Nagasaki dan Hirosima Jepang 70 tahun lalu
Abu vulkanik dari letusan gunung krakatau bahkan menyelimuti atmosfe bumi dan mengakibatkan perubahan suhu di belahan bumi
material abu vulkanik dan batu apung sebanyak 18,000 meter kubik di muntahkan dari dalam perut bumi efek dari ledakan gunung tersebut
Bertebaran benda-benda keras yang di terbangkan jatuh sebagian besar pulau Jawa Sumatra bahkan sampai ke Srilangka Pakistan Selandia Baru Australia dan ada juga yang sampai ke Afrika
Dampak letusan gunung krakatau juga longsoran bawah laut menyebabkan Tsunami setinggi 40 meter menyapu apa saja yang di laluinya
bahkan dampak Tsunami merambat sampai ke Pantai Hawaii,pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung arab.
Korban tewas sebanyak 36.417 jiwa tersebar mulai dari masyarakat yang tinggal di perisir pantai Merak Cilegon Ujung Kulon Banten Hingga ke pesisir pantai Cilamaya Karawang Jawa Barat.
Gambaran kengerian mungkin tak cukup di ilustrasikan melalui tulisan ini.
namun yang pasti,krakatau masih menyisakan kisah kelam dan trauma mendalam bagi umat manusia terutama yang tinggal di sepanjang pesisir pantai banten dan pulau sumatra bagian selatan
sekalipun bencana tersebut telah berlalu ratusan tahun yang lalu.
sekalipun bencana tersebut telah berlalu ratusan tahun yang lalu.
Generasi kini harus selalu Waspada,belajar membaca penomena alam dan tanda tanda akan terjadinya sebuah bencana,
Karena Krakatau masih menyisakan warisan berupa Anak Gunung Krakatau,
Gunung Api aktip yang sewaktu waktu bisa mengikuti jejak krakatau di masa lampau.
0 Response to "Krakatau sebuah Ledakan yang Mengguncang Dunia."
Posting Komentar